intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.

Sunday, April 24, 2016

Pets: Beberapa Fakta tentang kucing

*nama kucing ini Trixy

1. Letakkan tempat minum jangan bersebelahan dengan tempat makan... Kucing ga suka dan kemungkinan bakal jarang/ga mau minum.

2. Jangan meletakkan litter box/tempat makan/tempat minum di sebelah barang yang berbunyi keras/berisik (seperti mesin cuci) karena kucingmu akan mengasosiasikan tempat itu sebagai tempat yang tidak aman.

3. Kitten butuh bermain, jika dia bergerak terus dan memporak-porandakan barang-barang di sekitarmu, ajak dia main untuk mengurangi energinya.

4. Kucing butuh tempat tinggi untuk 'bertengger'. Sediakan spot dimana dia bisa kongkow, atau dia akan menjajah wilayahmu (seperti kasurmu). *kucingku kongkow di atas printer dan di atas TV btw -TVku masih tabung-)

5. Kucing bisa dilatih! Seperti hewan lain, beri rewards (snack) ketika dia melakukan apa yang kamu latihkan. (kucingku kulatih untuk tidak mengeong ketika meminta makan, dan bisa dipasangin harness dan tali seperti anjing, dan bisa ditinggal di rumah sendirian dalam waktu cukup lama)

6. Jika ingin mengganti merk atau jenis makanan, jangan lupa untuk melakukannya secara bertahap. seperempat dulu, setengah, lalu tiga perempat, baru seluruhnya baru. Kalo mendadak, nanti kucingmu diare.



Semoga kucingmu sehat selalu :)


@a.sitoresmi
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Thursday, April 21, 2016

Pets: serba serbi memelihara ikan di aquarium tingkat pemula

Kisah si akuarium meja


Beberapa tahun lalu, gara-gara ngeliat foto akuarium yang multifungsi jadi meja, akhirnya jadi kepingin bikin sendiri juga. Dan emang langsung bikin karena kebetulan saat itu nemu tempat pengrajin kaca yang selain hasilnya bagus, harganya juga pun bagus (baca: lebih murah dari yang lain).

Maka jadilah meja akuarium seukuran meja tamu lesehan (yap cukup besar memang) memakai kaca paling tebal yang pada akhirnya bikin acara pindahan kontrakan agak-agak sengsara karena berat. Ditambah selalu bingung mau ditaruh mana nih akuarium meja.

Pernah suatu periode ngontrak di perumahan minimalis dengan teras sempit dan tanpa pagar depan, ni meja ga diisi ikan malah jadi tempat penyimpanan sandal, gara-gara di rumah sebelumnya si mas kerepotan setiap mau nguras, dan akhirnya mutung engga mau ngisi ikan lagi.

Akhirnya setelah kita pindah kontrakan lagi dan kali ini dapat rumah yang ada halaman, teras, dan pagarnya, keinginan ngisi akuarium muncul lagi, karena dia ditaruh di teras untuk meja tamu dan akses ke keran air gampang.

Semangat deh si mas isi akuarium dengan air dan ikan kecil2, dan aku nyoba nambahin tanaman air buat hijau-hijauan. Tapi yang terjadi adalah, semua air di akuarium beneran jadi hijau semua karena alga hijau yang cepat sekali tumbuhnya. Udah dikuras, sebentar muncul lagi. hadeh.. Mulai deh si mas mutung lagi.

Kalo mau beres, kerjaan memang harus dikerjain sendiri ya. Akhirnya aku memutuskan biar aku saja yang ngurusin nih akuarium dari pada nanti dikosongin jadi wadah sandal lagi atau dibiarin berwarna hijau karena males nguras.

Browsing2 malam2 karena ga bisa tidur, ternyata yang bikin air cepat hijau adalah karena kena sinar matahari langsung. (setelah diamati bener-bener, memang si akuarium ini selalu kena matahari pagi tanpa ampun). Solusi : aku ambil kain stok ketrampilan yang ga terpakai dan kupakai nutupin nih akuarium biar ga kena matahari pagi. Sekalian malah jadi cantik kayak ditaplakin #maksa.


Kenapa cepat kotor, tenyata lagi, selama ini si mas hanya make dacron buat penyaring air. Sementara setelah aku browsing dan belajar kilat, aku menemukan bahwa ada beberapa elemen yang harus ditambahkan dalam sistematika penyaringan air.

Singkatnya sih, dacron atau busa ditaruh paling atas untuk menyaring kotoran halus yang datang dari selang pompa. Dibawahnya dikasih penyaring kimia seperti ziolit atau arang. 
Jangan lupa membersihkan dua bagian ini secara berkala. Misal sebulan sekali.
Setelahnya diberi penyaring biologis yang disebut ceramic ring dan bio ball.
Barulah setelah itu air bisa kembali ke bagian yang berisi ikan.
Aku mempraktekkan susunan ini, dan airnya belum hijau loh sampai sekarang, padahal biasanya dulu pasti sudah hijau.

Ikan juga buat pemula pilihlah yang mudah dipelihara dan tidak masalah menghadapi air yang kotor (untuk yang ini nanya penjual ikannya saja ya), dan kalo mau dikasih tanaman, pilih yang engga makan tanaman yaa.. kelemahannya ikan jenis ini bakal lama besarnya.

Awalnya setelah browsing itu, aku pingin bikin akuarium meja itu jadi aquascape, tapi sepertinya agak merepotkan, dan kayaknya aku sudah cukup puas melihat kondisinya sekarang yang ga gampang minta dikuras lagi. #happyface

Kisah si akuarium vas


Melihat akuarium selucu ini, cewek mana sih yang ga pingin beli? (oke, mungkin hanya sebagian kecil macam saya yang suka akuarium macam ini). Dipikir-pikir kalo ga mau diisi ikan, bisa dibikin terarium, atau mungkin dijadiin vas bunga biasa.

Tapi memang sebenarnya pemula malah ga megang akuarium semini ini, gedean dikit sepertinya lebih aman.

Alkisah dulu (halah) aku hanya punya akses ke tempat jual ikan yang sangat terbatas dan ga lengkap. Jadi aku bahkan ga tahu (dan ga dikasih tahu juga sama penjualnya) kalo akuarium jenis ini perlakuannya ga sama dengan akuarium yang ukuran lebih besar.

Aku dulu pernah sukses miara ikan mas koki sampe seukuran kepalan tangan. Dan sukses juga kubunuh dalam semalam gara-gara kupindah ke akuarium ini, dan kukasih pompa air yang ternyata cocoknya buat akuarium besar. Berasa diobok-obok semalaman mungkin ya ikannya. Maap ya ikaan.. aku juga sedih je..

Dari hasil browsing sana sini semalaman juga, jika kamu punya akuarium mini macam ini (sering disebut nano tank), pakai pompa air yang memang khusus buat akuarium kecil. Biasanya ngga kamu dapatkan di penjual ikan yang kecil, harus nyari yang gedean dan lengkapan. 

Kalo kamu buka youtube, kamu bakal liat ada yang jenis mesinnya diluar akuarium, tapi kayaknya bakal susah kamu dapat secara lokal, jadi kemungkinan kamu bakal dapat yang bentuknya persegi panjang tinggi yang nempel di dinding kaca. Ini sudah cukup kok. Dia cantik dan ada air mancurnya (apa sih). Atau ada juga yang versi bulat yang nempel pas di tutup lingkar akuarium, tapi kan kamu jadi ga bisa liat dari atas yak.

Akuarium jenis ini ga perlu-perlu amat dikasih mesin udara. Karena air yang memancur itu sebenarnya sudah membawa udara kok.

Dan mending dikasih ikan yang mini-mini aja.. Jadi cocok kalo kamu mau kasih yang tipe ga makan tanaman. Seperti guppy atau platty (mickey).

Oiya, karena lahannya sempit, pikirkan juga berapa banyak ikan yang ingin kamu masukkan. Dan pastikan adalah jenis-jenis yang akur.



@a.sitoresmi
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Sunday, April 17, 2016

Pets: memelihara bayi (piyikan) emprit hasil rescue

*si piyik emprit di hari rescue
Di rumah saat ini aku memelihara seekor kucing domestik warna hitam, beberapa ikan yang terpisah di 2 akuarium yang berbeda dan beberapa lele yang dulu dilempar ke kolam belakang sekedar untuk memakan kecebong (tapi masih disana sampai sekarang meskipun kecebong sudah habis).
Dan kemarin (16 April 2016) tiba-tiba kita "dititipi" lagi untuk sementara seekor piyikan (anak bayi) burung emprit atau pipit.

Ceritanya kemarin habis pulang nyalon bulanan, kita (baca: aku dan suami) naik motor lewat jalan tembus yang agak sepi, sengaja karena waktu itu sabtu siang, dan jalanan Jogja yang dikenal umum, macet dimana-mana. Mendadak, setelah sebuah mobil bak terbuka di depan kami lewat agak ngebut, di belakangnya persis jatuh sarang burung!

Langsung saja kita berhenti dan ngecek. Maksudnya sih cuma mau minggirin ke tepi jalan. Tapi pas dicek, si induk sudah sekarat di dalam sarang. Entahlah karena benturan lalu terluka, atau karena syok berat. Saat itu aku hanya menemukan satu bayi burung di jalan (untung engga kelindas kendaraan lain) dan langsung kumasukkan lagi ke sarang.

Karena khawatir dengan kondisi si bayi jika aku meninggalkan sarang itu begitu saja dengan kondisi induk yang sudah mengkhawatirkan itu, maka kubawa sepaket itu ke rumah untuk ditaruh di pohon dekat rumah sambil diawasi. Dan benar saja, si induk tidak bertahan di perjalanan singkat itu dan akhirnya kukubur di halaman rumah. (saking ga percayanya dia mati, kita nungguin sampai mayatnya kaku sebelum menguburnya)

Maka kita ditinggalkan dengan seekor bayi burung emprit yang ajaibnya masih bernapas saja meskipun dia yang terlempar dari sarang dan induknya mati. Dan, proses bertanya ke search engine pun dimulai. (karena sesungguhnya bertanya pada tetangga itu lebih depressing. Langsung dibilang, tinggal menunggu mati coba, tanpa dikasih solusi apapun).

Dari browsing, aku menemukan beberapa info rescue anak burung, dan ini kesimpulan yang kudapat:
  1. Jika kamu menemukan anak burung jatuh dari sarang (atau bersama sarangnya) tapi induk masih hidup, segera kembalikan ke tempat semula karena kemungkinan besar si induk akan kembali lagi.
  2. Jika kamu menemukan anak burung dan memang kamu tahu sudah orphan, dan kamu kasian, ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan: (sebagian sumber dari [sini])
  • Sebelum memutuskan memelihara sementara, pastikan kamu tahu jenis burung apa itu supaya tidak salah memberi makan. Pergi ke vet jika tidak ada orang yang bisa ditanyai.
  • letakkan di tempat yang hangat, dengan suhu sekitar 27-30 derajat. Contohnya di inkubator, atau kalau enggak punya, letakkan di bawah lampu belajar (aku ga punya lampu belajar, jadi aku meminjam lampu aquarium karena sama-sama mengeluarkan panas)
  • jaga kelembaban sekitar 60-70 derajat, dengan cara membungkus tempat menaruh burung dengan handuk atau lap basah.
  • beri makan sesuai jenis burungnya. (pemakan biji, pemakan daging, pemakan serangga)


*sumber foto

Balik ke cerita, kebetulan aku sudah tahu ini adalah burung emprit dan dia makan biji. Dari baca pengalaman orang, anak burung ini bisa diberi makan beras yang sudah direndam lama dan digerus lembut (Aku sudah cek ke teman yang nanyain ke temennya yg piara burung, info ini sudah bener tampaknya.).
Aku memakai ujung sedotan yang dipotong separuh untuk "sendok". Diberi makan setidaknya minimal 3 kali sehari. Atau setiap kamu melihat temboloknya kosong.


Dia kutaruh didalam toples plastik yang kulapis tumpukan benang, lalu kumasukkan ke pot bunga kosong. Aku menyelipkan lampu akuarium di sela-selanya, dan membungkus toples dengan sarung bantal lembab. Pakai bahan seadanya saja lah, karena butuh cepat dan hari sudah malam.

*emang mirip pot kembang gantung jadinya
17 April subuh, si anak burung mampu bertahan melewati malam dan tadi sudah mau diberi makan.

Selanjutnya sih mari kita lihat apakah dia bisa bertahan sampai waktunya dilepas kembali.


ps: katanya sih emprit bisa dibikin niruin kenari, mumpung tetangga sebelah punya kenari dan suaranya sampe rumahku, sekalian saja deh dipraktekin ditaruh di radius kedengaran suara kenarinya, siapa tahu kan.. :p

pss: 18 April pagi bayi empritnya mati T.T. Padahal malamnya dia tampak sehat dan lahap makan. Mungkin harusnya aku bawa ke vet langsung ya pas nemu. Ternyata memang susah merawat bayi burung. Terbekatilah mereka yang punya kemampuan itu.



Earth does not belong to us, we belong to earth


@a.sitoresmi
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Friday, November 13, 2015

Mini Upcycle : Membuat shawl kecil menjadi Shrug


Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan sebuah shawl kecil cantik dari Dye2Tye bekerja sama dengan Folksy Magazine.. Dan aku suka sekali dengan bahan dan juga motif dari shawl ini.

Sayangnya, meskipun lebarnya cukup, shawl ini tidak cukup panjang untuk kupakai sebagai kerudung. (padahal dia canteek.. uhuhuhu).

Maka, ku-upcycle saja menjadi sebuah shrug (luaran baju semacam vest/bolero). Metode yang kupakai ini tidak melibatkan mesin jahit (meski kamu bisa saja memakainya kalau kamu punya) dan selesai dalam waktu singkat. :D

*panjang shawl ini sekitar 145 x 60 cm
-- Dengan sisi yang bagus menghadap dalam (di shawl ini luar dan dalam ga ada bedanya sih), lipat kedua sisi panjang shawl kamu, bertemu di titik tengah panjang shawl.

Lalu jahit sesuai contoh gambar di bawah ini. (bagian yang tidak dijahit di kanan dan kiri lipatan, akan menjadi lubang lengan. Sedangkan bagian yang tidak dijahit di bagian pertemuan di tengah, akan menjadi bagian kerah)


*pakai apapun yang ada untuk menahan kain ketika dijahit :p 
-- Setelah selesai menjahit (aku memakai tusuk tikam jejak, dan menyelesaikannya kurang lebih dua jam sambil nonton acara favorit di TV), balik kerjaanmu hingga sisi yang bagus menghadap keluar lagi. 

Sudahhh... langsung siap dipakai :D




Have a nice day!! :D

@ajeng_poyeng
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...