intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.

Thursday, April 21, 2016

Pets: serba serbi memelihara ikan di aquarium tingkat pemula

Kisah si akuarium meja


Beberapa tahun lalu, gara-gara ngeliat foto akuarium yang multifungsi jadi meja, akhirnya jadi kepingin bikin sendiri juga. Dan emang langsung bikin karena kebetulan saat itu nemu tempat pengrajin kaca yang selain hasilnya bagus, harganya juga pun bagus (baca: lebih murah dari yang lain).

Maka jadilah meja akuarium seukuran meja tamu lesehan (yap cukup besar memang) memakai kaca paling tebal yang pada akhirnya bikin acara pindahan kontrakan agak-agak sengsara karena berat. Ditambah selalu bingung mau ditaruh mana nih akuarium meja.

Pernah suatu periode ngontrak di perumahan minimalis dengan teras sempit dan tanpa pagar depan, ni meja ga diisi ikan malah jadi tempat penyimpanan sandal, gara-gara di rumah sebelumnya si mas kerepotan setiap mau nguras, dan akhirnya mutung engga mau ngisi ikan lagi.

Akhirnya setelah kita pindah kontrakan lagi dan kali ini dapat rumah yang ada halaman, teras, dan pagarnya, keinginan ngisi akuarium muncul lagi, karena dia ditaruh di teras untuk meja tamu dan akses ke keran air gampang.

Semangat deh si mas isi akuarium dengan air dan ikan kecil2, dan aku nyoba nambahin tanaman air buat hijau-hijauan. Tapi yang terjadi adalah, semua air di akuarium beneran jadi hijau semua karena alga hijau yang cepat sekali tumbuhnya. Udah dikuras, sebentar muncul lagi. hadeh.. Mulai deh si mas mutung lagi.

Kalo mau beres, kerjaan memang harus dikerjain sendiri ya. Akhirnya aku memutuskan biar aku saja yang ngurusin nih akuarium dari pada nanti dikosongin jadi wadah sandal lagi atau dibiarin berwarna hijau karena males nguras.

Browsing2 malam2 karena ga bisa tidur, ternyata yang bikin air cepat hijau adalah karena kena sinar matahari langsung. (setelah diamati bener-bener, memang si akuarium ini selalu kena matahari pagi tanpa ampun). Solusi : aku ambil kain stok ketrampilan yang ga terpakai dan kupakai nutupin nih akuarium biar ga kena matahari pagi. Sekalian malah jadi cantik kayak ditaplakin #maksa.


Kenapa cepat kotor, tenyata lagi, selama ini si mas hanya make dacron buat penyaring air. Sementara setelah aku browsing dan belajar kilat, aku menemukan bahwa ada beberapa elemen yang harus ditambahkan dalam sistematika penyaringan air.

Singkatnya sih, dacron atau busa ditaruh paling atas untuk menyaring kotoran halus yang datang dari selang pompa. Dibawahnya dikasih penyaring kimia seperti ziolit atau arang. 
Jangan lupa membersihkan dua bagian ini secara berkala. Misal sebulan sekali.
Setelahnya diberi penyaring biologis yang disebut ceramic ring dan bio ball.
Barulah setelah itu air bisa kembali ke bagian yang berisi ikan.
Aku mempraktekkan susunan ini, dan airnya belum hijau loh sampai sekarang, padahal biasanya dulu pasti sudah hijau.

Ikan juga buat pemula pilihlah yang mudah dipelihara dan tidak masalah menghadapi air yang kotor (untuk yang ini nanya penjual ikannya saja ya), dan kalo mau dikasih tanaman, pilih yang engga makan tanaman yaa.. kelemahannya ikan jenis ini bakal lama besarnya.

Awalnya setelah browsing itu, aku pingin bikin akuarium meja itu jadi aquascape, tapi sepertinya agak merepotkan, dan kayaknya aku sudah cukup puas melihat kondisinya sekarang yang ga gampang minta dikuras lagi. #happyface

Kisah si akuarium vas


Melihat akuarium selucu ini, cewek mana sih yang ga pingin beli? (oke, mungkin hanya sebagian kecil macam saya yang suka akuarium macam ini). Dipikir-pikir kalo ga mau diisi ikan, bisa dibikin terarium, atau mungkin dijadiin vas bunga biasa.

Tapi memang sebenarnya pemula malah ga megang akuarium semini ini, gedean dikit sepertinya lebih aman.

Alkisah dulu (halah) aku hanya punya akses ke tempat jual ikan yang sangat terbatas dan ga lengkap. Jadi aku bahkan ga tahu (dan ga dikasih tahu juga sama penjualnya) kalo akuarium jenis ini perlakuannya ga sama dengan akuarium yang ukuran lebih besar.

Aku dulu pernah sukses miara ikan mas koki sampe seukuran kepalan tangan. Dan sukses juga kubunuh dalam semalam gara-gara kupindah ke akuarium ini, dan kukasih pompa air yang ternyata cocoknya buat akuarium besar. Berasa diobok-obok semalaman mungkin ya ikannya. Maap ya ikaan.. aku juga sedih je..

Dari hasil browsing sana sini semalaman juga, jika kamu punya akuarium mini macam ini (sering disebut nano tank), pakai pompa air yang memang khusus buat akuarium kecil. Biasanya ngga kamu dapatkan di penjual ikan yang kecil, harus nyari yang gedean dan lengkapan. 

Kalo kamu buka youtube, kamu bakal liat ada yang jenis mesinnya diluar akuarium, tapi kayaknya bakal susah kamu dapat secara lokal, jadi kemungkinan kamu bakal dapat yang bentuknya persegi panjang tinggi yang nempel di dinding kaca. Ini sudah cukup kok. Dia cantik dan ada air mancurnya (apa sih). Atau ada juga yang versi bulat yang nempel pas di tutup lingkar akuarium, tapi kan kamu jadi ga bisa liat dari atas yak.

Akuarium jenis ini ga perlu-perlu amat dikasih mesin udara. Karena air yang memancur itu sebenarnya sudah membawa udara kok.

Dan mending dikasih ikan yang mini-mini aja.. Jadi cocok kalo kamu mau kasih yang tipe ga makan tanaman. Seperti guppy atau platty (mickey).

Oiya, karena lahannya sempit, pikirkan juga berapa banyak ikan yang ingin kamu masukkan. Dan pastikan adalah jenis-jenis yang akur.



@a.sitoresmi
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...