intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.
Showing posts with label Mini Restoration Ducky. Show all posts
Showing posts with label Mini Restoration Ducky. Show all posts

Sunday, February 8, 2015

Mini Restoration Ducky : DIY Door Trim baru


Sekarang Ducky punya door trim baru!!

Ceritanya waktu itu kita mudik sebentar ke rumah orang tua. Dan entah bagaimana awal mulanya, tiba-tiba si suami dan ayah mertuanya sudah sibuk menggergaji selembar besar triplek besar. Ternyata mereka sedang membuat door trim buat Ducky!

*udah kayak di bengkel mobil
Jadi awalnya sebenarnya mau masang lagi kabel-kabel untuk radio player, tapi malah merembet ke mengganti door trim lama bawaan sedari beli yang sudah lapuk dan lemas kena air hujan.

Menggergaji, mengamplas, dan mengepas door trim butuh seharian.
Esoknya kami pulang balik ke Jogja dengan hati lebih gembira karena Ducky sudah bisa dipakai memutar CD musik dan door trim baru yang ngga bau lapuk hujan!


Sampai Jogja, PR selanjutnya adalah langsung membeli vynil untuk pelapis si door trim.
Tentulah kami langsung datang ke toko bahan vynil kesayangan dan membeli 3 meter vynil motif ini. (aku ngga mau pakai polos, dan ini adalah motif paling matching dan netral yang bisa kutemukan saat itu. Sebenarnya ngincer motif chevron yang pernah kulihat beberapa tahun lalu, tapi tampaknya beli vynil motif itu seperti beli baju, kalau ngga kamu ambil saat itu juga, kemungkinan besar kamu ngga akan lihat itu lagi pas balik ke toko yang sama. Tapi ya sudah beberapa tahun juga sihhh..)

Ducky adalah VW combi brazilian bay. Artinya dia punya jenis pintu yang kayak lemari. 3 meter itu sudah diperkirakan akan cukup untuk membungkus door trim dua pintu depan dan 2 pintu samping yang kayak lemari itu. Dan alhamdulillah memang cukup! Fyuuh...


Lem yang dipakai menempel cukup pakai lem FOX. Untuk proyek ini, menghabiskan 5 kaleng mini lem FOX dan sisa sedikit. Sedangkan alat yang dibutuhkan cukup gunting besar dan ballpoint saja.

Dan lihat saja.. hasilnya tak kalah bagus dengan minta dibikinkan bengkel lho!


Jadi, kamu hanya butuh sedikit kreativitas, punya dan bisa memakai gergaji kecil dan amplas, tahu tempat membeli vynil yang banyak pilihannya dan bisa memilih warna yang cukup matching, dan punya sedikit waktu dan kesabaran untuk melapiskan si vynil ke triplek. Maka kamu akan mendapat 1 set door trim untuk 4 pintu dengan biaya yang tentunya jauh lebih hemat dan waktu lebih cepat daripada meminta orang lain atau bengkel untuk membuatkannya untukmu. :D


@ajeng_poyeng

Tuesday, October 29, 2013

Mini Restoration Ducky : DIY Insulasi Jendela

dreamcatcher si pusat perhatian di dalam Ducky

Sudah lama sekali sejak postingan terakhir tentang Ducky..

Si bapak sudah jauuhh mengalami kemajuan dalam merawat mesinnya supaya tetep jalan. Perkakas di tool's bag semakin berat saja, dan bahkan ada buku setebal bantal berjudul "How to Keep Your Volkswagen Alive" yang selalu ikut kemana-mana. Macet sedikit di jalan bukan masalah besar karena bisa mengatasi sendiri... Intinya.. meski masih banyak PR, Ducky dimanja dan bahagia.. hahaha.

Untuk bagian interior sendiri sebenarnya belum nambah apa-apa, kecuali aku menambahkan sebuah storage stool untuk extra kursi. Mendandani Ducky dengan menggantunginya dreamcatcher, gantungan kunci bergambar VW dan Ducky yang merupakan custom handmade, dan menambahi sebuah boneka kayu tua yang warnanya senada -dan mungkin sama tuanya- dengan ducky.


* * *

Ngomongin judul postingan ini, akhirnya beberapa saat yang lalu kita beneran ada kesempatan mencoba untuk tidur di dalam Ducky, dengan keadaan seadanya hanya jendela yang ditutupi korden kotak-kotak yang tipis itu.. dan buseett, sudah membungkus diri dalam sleeping bag, tetep saja dinginnya ngga karuan! Udara dingin meresap masuk dari semua dinding jendela dan menghisap keluar hangat yang ada di dalamnya. Kalau begini caranya, ga bakalan bisa kemping dengan memakai Ducky sebagai pengganti tenda nih. 

Meski aku sedang benar-benar tidak ada waktu untuk membuat rajutan untuk sandaran jok depan dan membersihkan dinding bagian dalam ducky, aku harus segera bertindak jika ingin segera mengajak Ducky kemping. Membuat insulasi jendela tampaknya sudah tidak bisa ditunda lebih lama lagi!

Maka seminggu belakangan ini, aku menyempatkan membeli bahan yang kira-kira bisa dipakai untuk insulasi dengan harga terjangkau. Sibuk mengukur-memotong-menyusun lapisan-menjahit tangan, yang totalnya ada 14 bagian untuk setiap jendela (sambil nonton TV di bawah semburan kipas angin, atau bersauna di dalam Ducky untuk mengepas tempelan kaca). Meski tertusuk-tusuk jarum terus kalau sedang lengah konsentrasinya karena diajak ngobrol, tampaknya hasilnya cukup bisa dibanggakan karena si bapak memuji hasilnya.. haha.

tampak dalam insulasi jendela Ducky

Dan dengan ini, tampaknya Ducky yang sekarang sudah siap untuk di test lagi sebagai pengganti tenda kemping. Woohooo!!!
* * *

Sedikit tentang insulasi jendela.

Insulasi jendela mobil sebenarnya sudah mudah ditemui jika kamu main ke sudut di bagian pernik-pernik mobil. Lembaran mengilat yang biasanya ditawarkan untuk mencegah panas masuk dari kaca bagian depan mobil itu lho... tapi biasanya hanya untuk bagian depannya saja dan mungkin ukurannya hanya ada untuk mobil-mobil umum modern.

tampak luar insulasi jendela Ducky

Insulasi untuk keseluruhan jendela mobil bukan hal yang umum di negara beriklim tropis, dan untuk mobil di negara 4 musim, biasanya dipakai di mobil van, dan digunakan untuk mencegah dinginnya udara masuk ke dalam mobil di malam hari. (secara memang di luar Indonesia sudah lumayan umum memakai mobil van atau VW jenis mikrobus atau kombi sebagai tempat menginap)

Ada memang jika kamu mau membeli insulasi jendela lengkap untuk VW kombi/mikrobus mu dari browsing di situs luar, tapi kalau kamu ingin versi lebih murah, kamu bisa kok bikin sendiri dengan membeli sendiri bahan-bahan yang sekiranya cocok untuk insulasi dan menjahitnya sendiri (seperti aku) atau menjahitkannya ke orang lain kalo kamu mau sabar menunggu antrian jahitan.

Dari hasil browsing di eHow, aku menemukan bahwa membuat insulasi terdiri dari beberapa bagian : Bagian yang menghadap keluar, bagian antara, dan bagian yang menghadap ke dalam.


Bagian yang menghadap keluar (vapor barrier), idealnya memakai mylar/semacamnya, atau bahan untuk membuat tirai di kamar mandi yang di bagian bathtub-shower. Bagian antara (insulasi) kamu bisa memakai lapisan/batting polyester, fleece, atau selimut yang tak terpakai. Lalu untuk bagian yang menghadap dalam kamu bisa memakai kain yang kamu suka, karena inilah yang bakal kamu lihat ketika si insulasi menempel. (aku sendiri hanya memakai kain belacu polos dengan niatan mau kucoret-coret ketika ada waktu).

Kalau kamu mau mencari versi mudah yang tak melibatkan membuat, kamu bisa membeli lembaran plastik wrapping (yang ada bulatan2 kecil yang tidak bisa untuk tidak dipencet sampai berbunyi 'pop' itu), memotongnya sesuai ukuran jendela, dan menempelkannya ke jendela ketika kamu butuh insulasi (kaca disemprot, plastik akan menempel). Dari yang kubaca, cara ini bisa lumayan mencegah dingin merambat masuk dan panas ruangan merambat keluar melalui jendelamu dengan cara yang paling singkat.

*Obrolan tentang insulasi ini hanya versi tidak detil dan singkat saja karena semakin banyak bahan yang dibaca aku malah semakin bingung mau mulai dari mana, dan akhirnya aku menarik kesimpulan sendiri yang paling memudahkan untuk diwujudkan dan juga ringan di kantong. Untuk tahu lebih lanjut tentang insulasi, kamu bisa browsing bersama mbah google, dan beliau insyaallah akan memberimu info yang lebih lengkap (asal kamu sabar mencari) 

Monday, August 5, 2013

Mini Restoration Ducky: DIY Identitas luar, Korden, dan Kursi

Setelah sebelumnya kami membetulkan semua bengkok di velg Ducky, dan beberapa saat lalu Baskara berhasil mengganti sendiri kabel injakan gas yang putus, dan menyetel gas ke posisi yang seharusnya, Ducky kami bawa naik bukit tinggi ke Samigaluh, Kulonprogo untuk mengetes seberapa kuat dia naik turun bukit tinggi. And he made us very proud!!
* ini bukan nyungsep lho.. 
* * *
Btw, terlalu banyak melihat gambar di google ternyata membuat aku jadi berkhayal terlalu tinggi dalam merubah interior Ducky.. ingin nambahin meja lah, kursi lah, lemari lah, kasur lah... tapi pada kenyataannya, di luar sana lebih mudah mendapatkan furnitur kombi yang sudah lengkap dan tinggal beli dan pasang saja, bahkan cari yang seken pun mudah. Sementara disini, ingin begitu sama artinya dengan harus membuat sendiri. Dan pada akhirnya aku melepaskan semua khayalan itu kecuali satu, suatu saat aku akan mendapatkan (membuat?) rock-n-roll bed untuk kombiku. yeah, someday... .


Akhirnya proyek dimulai dengan mencopot semua 'sampah' stiker di body mobil, dan menggantinya dengan stiker identitasku sendiri. Aku membuat desainnya dengan sederhana (secara aku ga bisa desain) lalu memesannya untuk dijadikan stiker mobil.

* korden bawaan dan kursi yg masih kulit belum dikasi penutup (maap ada modelnya... hehe)
Langkah kedua adalah mengganti korden dalam yang plain dan berbahan silky itu dengan korden yang berbahan dan berwarna lebih menyenangkan :
1. Aku membeli kain ukuran 2mx1.8m tenun murah motif tartan di Beringharjo dengan harga hanya 35 ribu rupiah.
2. Lalu membawanya ke tukang jahit untuk dipotong dan ditutup pinggirannya dengan woolsum dengan biaya 50 ribu rupiah (sisa kain kujadikan sarung bantal kecil).
3. Lalu aku pergi ke toko alat kerajinan, aku membeli mata ayam sekalian alatnya, juga ring yang biasa untuk gantungan kunci kecil.

* bagian kursi sudah ditutup
Setelah korden diganti dan dipasang (meskipun sebenarnya belum selesai benar, karena aku melupakan bagian pengikatnya, dan akhirnya memakai dari korden lama seadanya), aku beralih ke kursi. Kenapa aku tidak membiarkannya saja? Karena sofa kulit menempel di kulitku kalau aku berbaring terlalu lama diatasnya! Jadi aku membuat penutup saja diatasnya. Awalnya aku ingin membuat penutup kursi full rajutan, tapi tampaknya niatku memudar belakangan, padahal benang sudah di tangan.. hahaha.

1. Mengaduk-aduk lemari, aku menemukan 2 kain tenun lurik yang sudah lama di lemari dan tidak juga dipakai menjadi apapun,
2. yang warna gelap berukuran 3mx0.7m kupotong jadi tiga dan cukup untuk menutupi bagian dudukan kursi.
3. Yang merah berukuran lebih kecil akhirnya kulipat dan kupakai untuk menutup bagian sandaran kursi belakang.
4. Lalu bagaimana cara memasangnya secara aku hanya bisa jahit tangan? Untuk tepi-tepi potongannya mau tak mau aku menjahit keliman agar serabut kain tidak keluar.
5. Untuk mengikatkannya ke kursi, aku memakai webbing/tali tas dan kepala ikat pinggang kecil.

* penutup Jok lurik, korden dan bantal kecil motif kotak2 handmade, teddy bear knitting bernama Genji :p 


@ajeng_poyeng

Thursday, August 1, 2013

Introduction : Please meet Ducky

Dari dulu aku sudah berpikir akan memiliki sebuah kombi suatu saat nanti. Tapi aku tak pernah menyangka bahwa akan lebih cepat dari perkiraanku dan akan menggunakannya sebagai mobil utama. Karena dalam khayalanku dulu, kombiku nanti akan menjadi semacam klangenan di rumah nanti. Tapi ternyata tampaknya apa yang terjadi berbeda.

Kombi terpikirkan dengan cara yang tiba-tiba dalam suatu keadaan yang penuh emosi. Mobil bak terbuka seken yang kupunyai dulu selalu saja mogok setiap hari dan memakan pembiayaan yang tinggi. Dan ketika aku bertanya dan dua laki-laki di keluargaku menyatakan bahwa memelihara vw kombi malah jauh lebih mudah dan hemat daripada memelihara bak terbuka kami yang dulu, dengan tanpa pikir panjang lagi aku langsung berusaha secepatnya menukarkan mobil itu dengan sebuah kombi. Dan bertemulah kami dengan Ducky. Aku ga tahu sih namanya dia sebelumnya siapa, ini nama yang kuberikan setelah dia jadi anggota keluarga kami. :p

Ini adalah pengalaman pertama kami memelihara sebuah VW kombi. Sebuah mobil yang tidak hanya sekedar tumpangan, karena seperti halnya sebuah hobi, kami tanpa sadar juga sudah membeli komunitas dalam paketnya. Sebagai mobil tua yang sangat populer, VW memiliki forum dan komunitas di penjuru dunia. Dan dari browsing sana-sini lah kami sebagai pemula, belajar untuk memelihara si tua yang manis ini.

Seperti halnya di Poyeng, aku dan suamiku bagi tugas. Baskara memelihara bagian exterior dan mesin (hal yang memang aku sama sekali tidak mengerti), dan aku memelihara bagian kenyamanan interiornya. Sampai sekarang pun baskara masih terus belajar untuk semakin memahami cara kerja Ducky, dan berusaha mencari ilmu dari berbagai sumber. Aku? Juga dengan melihat dari berbagai sumber, belajar untuk merestorasi supaya sedikit demi sedikit Ducky berubah menjadi kendaraan yang nyaman untuk tempat camping. Dengan budget yang seminim mungkin dan bagaimanapun caranya kukerjakan sendiri.

Harapan kami adalah, kami nanti bisa membawa Ducky kemanapun, ke pantai ataupun gunung, dan kita bisa mendadak berhenti semau kami, dan lalu camping di mobil semau kami pula.

Seri Postingan "Mini Restoration Ducky" ini akan menjadi semacam dokumentasiku dalam perubahan yang terjadi di interior Ducky (dan pertumbuhan perlengkapan yang menyertainya), meskipun aku terlupa mengambil foto kondisi asli bagian dalamnya ketika Ducky datang, tapi untungnya perjalananku belum jauh :p


Nama = Ducky
Merk = Volkswagen
Seri = T2 Brazilian bay
Year = 1981
Keterangan = Setir kanan
Warna = Biru langit dengan sedikit variasi putih di bagian list jendela luarnya

nice to meet u :)
* * *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...