Setelah sebelumnya kami membetulkan semua bengkok di velg Ducky, dan beberapa saat lalu Baskara berhasil mengganti sendiri kabel injakan gas yang putus, dan menyetel gas ke posisi yang seharusnya, Ducky kami bawa naik bukit tinggi ke Samigaluh, Kulonprogo untuk mengetes seberapa kuat dia naik turun bukit tinggi. And he made us very proud!!
* * *
Btw, terlalu banyak melihat gambar di google ternyata membuat aku jadi berkhayal terlalu tinggi dalam merubah interior Ducky.. ingin nambahin meja lah, kursi lah, lemari lah, kasur lah... tapi pada kenyataannya, di luar sana lebih mudah mendapatkan furnitur kombi yang sudah lengkap dan tinggal beli dan pasang saja, bahkan cari yang seken pun mudah. Sementara disini, ingin begitu sama artinya dengan harus membuat sendiri. Dan pada akhirnya aku melepaskan semua khayalan itu kecuali satu, suatu saat aku akan mendapatkan (membuat?) rock-n-roll bed untuk kombiku. yeah, someday... .
Akhirnya proyek dimulai dengan mencopot semua 'sampah' stiker di body mobil, dan menggantinya dengan stiker identitasku sendiri. Aku membuat desainnya dengan sederhana (secara aku ga bisa desain) lalu memesannya untuk dijadikan stiker mobil.
Langkah kedua adalah mengganti korden dalam yang plain dan berbahan silky itu dengan korden yang berbahan dan berwarna lebih menyenangkan :
1. Aku membeli kain ukuran 2mx1.8m tenun murah motif tartan di Beringharjo dengan harga hanya 35 ribu rupiah.
2. Lalu membawanya ke tukang jahit untuk dipotong dan ditutup pinggirannya dengan woolsum dengan biaya 50 ribu rupiah (sisa kain kujadikan sarung bantal kecil).
3. Lalu aku pergi ke toko alat kerajinan, aku membeli mata ayam sekalian alatnya, juga ring yang biasa untuk gantungan kunci kecil.
Setelah korden diganti dan dipasang (meskipun sebenarnya belum selesai benar, karena aku melupakan bagian pengikatnya, dan akhirnya memakai dari korden lama seadanya), aku beralih ke kursi. Kenapa aku tidak membiarkannya saja? Karena sofa kulit menempel di kulitku kalau aku berbaring terlalu lama diatasnya! Jadi aku membuat penutup saja diatasnya. Awalnya aku ingin membuat penutup kursi full rajutan, tapi tampaknya niatku memudar belakangan, padahal benang sudah di tangan.. hahaha.
1. Mengaduk-aduk lemari, aku menemukan 2 kain tenun lurik yang sudah lama di lemari dan tidak juga dipakai menjadi apapun,
2. yang warna gelap berukuran 3mx0.7m kupotong jadi tiga dan cukup untuk menutupi bagian dudukan kursi.
3. Yang merah berukuran lebih kecil akhirnya kulipat dan kupakai untuk menutup bagian sandaran kursi belakang.
4. Lalu bagaimana cara memasangnya secara aku hanya bisa jahit tangan? Untuk tepi-tepi potongannya mau tak mau aku menjahit keliman agar serabut kain tidak keluar.
5. Untuk mengikatkannya ke kursi, aku memakai webbing/tali tas dan kepala ikat pinggang kecil.
* ini bukan nyungsep lho.. |
Btw, terlalu banyak melihat gambar di google ternyata membuat aku jadi berkhayal terlalu tinggi dalam merubah interior Ducky.. ingin nambahin meja lah, kursi lah, lemari lah, kasur lah... tapi pada kenyataannya, di luar sana lebih mudah mendapatkan furnitur kombi yang sudah lengkap dan tinggal beli dan pasang saja, bahkan cari yang seken pun mudah. Sementara disini, ingin begitu sama artinya dengan harus membuat sendiri. Dan pada akhirnya aku melepaskan semua khayalan itu kecuali satu, suatu saat aku akan mendapatkan (membuat?) rock-n-roll bed untuk kombiku. yeah, someday... .
Akhirnya proyek dimulai dengan mencopot semua 'sampah' stiker di body mobil, dan menggantinya dengan stiker identitasku sendiri. Aku membuat desainnya dengan sederhana (secara aku ga bisa desain) lalu memesannya untuk dijadikan stiker mobil.
* korden bawaan dan kursi yg masih kulit belum dikasi penutup (maap ada modelnya... hehe) |
1. Aku membeli kain ukuran 2mx1.8m tenun murah motif tartan di Beringharjo dengan harga hanya 35 ribu rupiah.
2. Lalu membawanya ke tukang jahit untuk dipotong dan ditutup pinggirannya dengan woolsum dengan biaya 50 ribu rupiah (sisa kain kujadikan sarung bantal kecil).
3. Lalu aku pergi ke toko alat kerajinan, aku membeli mata ayam sekalian alatnya, juga ring yang biasa untuk gantungan kunci kecil.
* bagian kursi sudah ditutup |
1. Mengaduk-aduk lemari, aku menemukan 2 kain tenun lurik yang sudah lama di lemari dan tidak juga dipakai menjadi apapun,
2. yang warna gelap berukuran 3mx0.7m kupotong jadi tiga dan cukup untuk menutupi bagian dudukan kursi.
3. Yang merah berukuran lebih kecil akhirnya kulipat dan kupakai untuk menutup bagian sandaran kursi belakang.
4. Lalu bagaimana cara memasangnya secara aku hanya bisa jahit tangan? Untuk tepi-tepi potongannya mau tak mau aku menjahit keliman agar serabut kain tidak keluar.
5. Untuk mengikatkannya ke kursi, aku memakai webbing/tali tas dan kepala ikat pinggang kecil.
* penutup Jok lurik, korden dan bantal kecil motif kotak2 handmade, teddy bear knitting bernama Genji :p |
@ajeng_poyeng
No comments:
Post a Comment