intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.
Showing posts with label Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Kuliner. Show all posts

Saturday, March 4, 2017

Jogja Short Stay: 3 hari di Jogja - Makan Enak & Oleh-oleh Seru


Januari lalu aku kedatangan teman lama dari Vietnam bernama Thuy yang main ke Jogja untuk 3 hari. Kenal dan cuma ketemu sekali tujuh tahun yang lalu ketika dia baru lulus SMA dan aku kuliah aja belum lulus. Habis itu bisa dibilang ga pernah ngobrol, tapi heran deh rasanya tetap berasa selalu berteman. Yang namanya hubungan itu memang aneh. Haha.

Rumah kontrakan kami yang sederhana ini memang punya kamar extra, tapi karena saking malasnya dan jarang di rumah, selama ini cuma kami pakai sebagai gudang, dan siapapun yang nginap kami suguhi sofa bed yang ada di ruang TV. Pada suka tampaknya kalo bisa bobok ditonton TV yak. (^ ^);. Demi akomodasi ini, kami merestorasi kamar itu ke fungsinya yang sebenarnya. Ooooh.. kami cukup bangga dengan hasilnya!

ranjang single dari kayu= Rp.600.000
kasur busa single= Rp.400.000
karpet pelapis dinding yang lembab= Rp.25.000/meter

Hari nol: Rabu malam, 18 Januari 2017
Hari-H pun datang, menjemput Thuy di stasiun kereta Lempuyangan dari Bogor di kala hujan rintik-rintik #apaseh. Langsung bisa mengenali satu sama lain, karena meskipun kita sudah sama-sama kerja dan bukan anak sekolahan lagi, kita sama-sama punya gen awet muda! #narsesabes.

Sebelum sampai di rumah, kita mampirkan dulu tamu kita ke salah satu tempat makan fav kita: Angkringan Gadjah di Jl.Kaliurang (search aja pake google dah), langsung suka dia-nya! Bilang sate ayam yang dia ambil enak banget, sampai aku bilang kalo itu sate brutu (pantat ayam), ilfil dia trus dikasih aku! (harusnya aku bilang pas sudah habis ya #noted).
Kamu yang main ke Jogja dan pengen ngangkring tapi suasana berasa cafe yang njawani banget, coba deh tempat ini. Dia buka siang mpe jam 12 malam. Saranku datang yang sore-malam aja, biar bisa milih nasi kucing sesukanya. Banyak varian dan masakannya enak!


Everything was smooth, karena Thuy adalah tipe pengembara yang ga masalah dengan rumah kita yang lebih mirip sarang mahasiswa daripada pasangan suami istri. Dan ternyata oh ternyata, kemampuan ngobrol bahasa inggrisku yang sama sekali ga pernah dicoba ini lancar dengan mengejutkan, saking lancarnya jadi kayak words vomit. Ya karena jujur aja, siapa sih yang peduli grammar kalo lagi ngobrol? Bahasa inggris pun pas-pasan. -kalo suruh pidato bahasa inggris atau bicara formal pasti aku sudah ditendang di kalimat pertama-

Anyway, kami yang di rumah sudah siap-siap untuk taking easy di kerjaan selama Thuy di Jogja buat nemenin (sekalian nyolong piknik. haha)

Hari pertama: Kamis, 19 Januari 2017
Pagi harinya, jam 7 pagi kita ajak Thuy sarapan di kuliner Jogja selanjutnya (kita yang bisa dibilang orang lokal juga suka kesini buat makan kasual..  kalo lagi pengen - jauh jee -): Soto Bathok Mbah Katro di Sambisari (sekali lagi, search google aja kalo belum tahu dan penasaran).
Segeer, enak, disajikan dalam mangkuk bathok kelapa. Jadi kemungkinan kamu bakal pesen dua mangkuk karena besar bathoknya seukuran bra saja. Dan asyiknya lagi, meski dia femes banget, harganya dari dulu baru buka sampe sekarang masih sama, hanya 5000 per porsi. Suka banget deh, dan yang ngelayanin juga ramah-ramah.


Yang lagi maen ke Jogja, harus mampir deh cobain. Datang makin pagi makin oke, karena tempatnya persis di pinggir sawah, jadi kalo pagi, feelingnya bakal enak banget didukung cahaya mentari pagi yang bikin keinget jaman jalan kaki ke sekolah #ketahuananakdesa

Sempet juga kita mampir bentar ke Candi Sambisari yang cuman jalan kaki 15 menit dari tempat makan. Sayang, udah rame aja pagi-pagi, trus mendadak ujaann!
*enggak mendekat karena di TKP sudah penuh orang

* * *
Habis makan langsung dilanjut main seharian di workshop Poyeng Jl Palagan (googling pasti ketemu deh), karena Thuy punya niat mau bawa pulang topi dan syal bikinan sendiri dalam 2 hari. Uwow banget kan?
*dari instagram @poyenghobby
Di workshop Poyeng jalan Palagan yang penuh benang rajut warna-warni mengawe-awe itu, Thuy diajari sama Ria, asisten Poyeng yang lagi jaga. Yup, disini kamu bisa belajar knitting gratis ga pake janjian lho!

Karena Thuy dah sering lihat neneknya merajut dan berkemauan tinggi, langsung dibolehin pegang proyek topi. Demi bisa bikin topi dalam 3 jam, dipilihlah benang dan jarum berukuran paling besar di toko itu (harga tabrak ajaa), dan bener aja, 3 jam kemudian, Thuy memakai 'anak'nya dengan bangga #terharusaya. Kami semua diajakin foto kenang-kenangan pake kamera instax Fuji yang dia punya, trus dikasi satu (yang fotonya ada di paling awal postingan ini). It's instantly became one of my treasure.

Dan pulangnya Thuy masih 'sangu' benang buat bikin syal yang mau dia selesein besok pas perjalanan maen.

Kita mampir makan di warung makan prasmanan baru: Qwadra no MSG di Lempongsari dekat Poyeng -tempatnya bisa dibilang instagramable padahal bukan cafe, dan wifi enabled!-

Malamnya Thuy pergi ketemu temannya yg juga lagi vacation dan nginep di sekitar Prawirotaman buat ngebir bareng. Ngga ikut aku yang ini mah, karena aku engga minum. #havefunajadeh

Hari kedua: Jumat, 20 Januari 2017
hari kedua Thuy pergi main sendiri ngerental mobil ke Candi Cetho (yup, yang di Karanganyar itu) dilanjut ke Gereja Ayam (yang aslinya merpati) di Magelang. E buset dah, staminanya hebat banget deh.

Pulangnya sudah sore, tampaknya Thuy lapar karena di jalan mampir di tempat makan yang engga enak, langsung kita bawa ke sate kambing langganan kita: Jokopi di Jl. Palagan (googling ajaaa) yang berasa plesetannya Jokowi tapi bukan #gojekreceh.

((Engga punya stok foto tempat ini nih, makanannya mengalihkan segalanya #ngeles))

Pasti lapar banget atau enak banget, karena Thuy pesan sate kambing satu porsi, tongseng kambing satu porsi, dan nasi goreng kambing satu porsi, dihabiskan sendiri! #keplokkeplok

Hari ketiga: Sabtu, 21 Januari 2017
Hari ini Thuy hanya punya waktu sampai siang untuk mengejar pesawat ke Lombok buat mantai (kamu puas banget deh main di Indonesianya kak #envydikit). Dia sudah bilang pengen nyobain mbatik. Lucky me, ada workshop batik yang posisinya ga harus menerjang macet di akhir pekan ke pusat kota karena posisinya masih cukup dekat dengan rumah: Batik Sogan Rejodani (silakan googling buat cari info). Dia butik yang jual batik tulis buatan sendiri yang masih buka sampai sekarang dan dulu tempat ini punya resto yang ternyata sudah tutup sebelum sempat kucoba #whyyyy??.

Dan sudah jadi lho syal knitting yang dia kerjain dari dua hari sebelumnya. Uwow!
Dan yang paling asyik, workshopnya engga mahal! Hanya 75.000 dan kamu bisa bawa pulang batik buatanmu sendiri seukuran sapu tangan, dan engga mbeda-bedain turis asing maupun orang lokal. Ibu-ibu pembatik Sogan yang kita gangguin juga asyik-asyik orangnya meski pada sama-sama ga ngerti ngomong apa antara Thuy dan mereka. Seruu! Kapan-kapan ajak temen-temen kesana ah buat 'piknik' mbatik.


Habis puas mbatik, kuanterin aja ke toko oleh-oleh nJogja banget paling kesukaan yang juga sering kudatangi belanja buat dipake sehari-hari: Batik Hamzah yang Jl. Kaliurang atas (udah tahu kan mesti ngapain kalo ga tahu ini dimana? Google manggil tuh.).
Bahkan meskipun Thuy termasuk tomboi, yang namanya cewek kayaknya sama aja ya: suka banget kalo diajak belanja. 3 jam-an ada kali ya disini. Disusur semua dari lante satu sampe lante tiga. Beli kain motif lurik, beli baju-baju buat sendiri dan oleh-oleh, beli aromaterapi wangi kesukaan dan miniatur wayang kulit, bahkan beli CD lagu keroncong juga dia.

Habis itu sebelum nganter ke bandara, kita mampir makan ke Raminten yang tepat ada di sebelahnya. Raminten sendiri ada juga yang di pusat kota di daerah Kota Baru. Rame dan terkenaaall.. Tapi aku lebih suka kesini, ya karena rumahku lebih dekat kesini sih, dan masakannya sama enaknya kok dengan yang di pusat kota. Suasananya juga sama.. waitress-nya (yang semua cowok) pada pake blangkon dan rok batik yang buat cowok (suamiku juga punya kok, cuma dipake pas merti desa aja tapinya). Tempatnya nyaman, berupa joglo dan limasan. Dan selain enak rasanya, yang paling penting masaknya engga pake lama meski rame sekalipun (buat aku rasa enak aja ga cukup kalo masaknya lama, karena aku biasanya pergi ke tempat makan dalam keadaan sudah lapar, males banget kalo mesti dipaksa nunggu setengah jam atau lebih setelah masukin pesanan)


Dari pengalaman diajakin makan di banyak tempat makan enak itu Thuy bilang dia mengerti kenapa aku engga pernah masak (sebenarnya karena ga sempet dan ga hobi sih, tapi aku juga ga suka makan di tempat yang masakanya nggak enak #rewel).

And that's it, sudah ngerasa kangen bahkan sebelum nurunin dia di drop area di bandara Adi Sucipto.

Hope we will meet again ya Thuy, sukur-sukur aku yang ke Vietnam gitu.. #aamiinn

Perjalanan disponsori oleh Ducky -yang kalo Thuy bilang bikin tempat dimanapun dia parkir jadi romantis- (dan sopirnya mas husband Baskara)

*scene dari perjalanan lewat Sindoro-Sumbing beberapa tahun lalu


Salam damai,


ig: @ajeng_poyeng
ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Tuesday, September 30, 2014

Kuliner Jogja : Kheray Indah

(Duh, dari namanya aja udah aneh.. )

Tempat makan yang sederhana ini ada di daerah selokan mataram. Dia semacam Chinese food gitu..
Kalau kamu datang dari arah Gejayan menuju Seturan, artinya dia ada di kanan jalan. Pas posisinya aku lupa, jadi kamu pasang mata aja ya kalau mau nyari. Tempatnya persis di sebelah toko yang jual jersey olahraga. (bener-bener ngga membantu nih)

Pertama kalinya aku kesini, gara-gara nyusulin temen-temen yang lagi makan bareng, dan langsung kesengsem sama salah satu menunya = hotplate.

Apapun isi hotplatenya, entah itu sapi, ayam, atau cumi misalnya, sebenarnya rasa yang kamu dapatkan akan kurang lebih sama saja karena bumbu yang dipakai sama.
Tapi porsinya gede! Jadi supaya ga buang-buang makanan -ingatlah ada yang ngga seberuntung kita kawan-, ada baiknya pesan lauk satu untuk dimakan berdua. (kecuali kalau kamu lagi kelaparan banget)

Rasa mungkin ngga terlalu istimewa. Tapi sungguhan sensasi ketika porsi hotplatemu diantarkan ke mejamu itu lumayan bikin kangen juga. Dan Kheray Indah cukup asyik untuk dipakai sebagai tempat makan bareng-bareng (lauk pun juga dimakan bareng-bareng) :p

*cumi hotplate berasaaaappp mendarat dengan selamat di meja

Pesan dari saiya = Should try, at least once. ^ ^


Selamat makan!

@ajeng_poyeng

Thursday, October 31, 2013

Photo Box & Kuliner Jogja : Soto Mba Djam Nglanggeran

*Kalo orang normal mikir : Duh, ngapain coba makan soto aja sampe jauh-jauh ke patuk? Tapi sungguhan deh, kalo udah pernah kesini, selalu pingin balik lagi!*

Soto Mba Djam bisa kamu temui di Obyek wisata Nglanggeran (Sebuah gunung purba yang ada di Patuk, Gunung Kidul. Nglanggeran sendiri adalah sebuah obyek wisata yang tampaknya menarik minat para penggemar olahraga panjat tebing. Jadi, kalau kamu suka panjat tebing dan hiking, obyek wisata ini bisa dicoba. ^ ^)
Jika kamu datang dari jalur reguler arah barat sebelum parkir tempat wisata, kamu akan melihat jalan kecil muat 1 mobil di kanan jalan yang menurun. Warung ini terletak persis di depan balai dusun dan berada di samping sawah yang membentang. (susahnya ngasih ancer-ancer ke mba Djam XP)
Kuliner satu ini dikenal melalui getok tular alias rekomendasi dari mulut ke mulut.

Soto dan ayam gorengnya nagih! Tempatnya pun bikin ngga pingin cepat-cepat pergi.
Terlalu pagi (seperti kita) atau terlalu sore akan membuat kamu tidak bisa menikmati menu yang ada dengan maksimal, jadi mungkin menjadwalkan makan siang -yang disambung siesta- akan lebih memuaskanmu :)

Kita sudah bisa dibilang langganan kesini kalau waktu sedang sempat, dan dibawah ini beberapa dokumentasi habis main pagi-pagi kesana. :p

Sarapan ke mba Djam - Selasa, 22 Oktober 2013 jam 6.00-10.00
dokumentasi memakai = kamera smartphone samsung galaxy ace plus aplikasi camera360-retro effect.

selamat datang!!
banner baru soto mba Djam
jalan masuk Soto mba Djam


pagi-pagi enaknya minum teh gula batu
lihat! Ada Nglanggeran disinari matahari pagi!
Ducky terlihat kecil di jauh sana

Sarapan ke mba Djam - Minggu, 27 Oktober 2013, jam 6.30-10.00
Dokumentasi memakai = kamera DSLR Canon 650D, pemakaian biasa.

kali ini membawa 10 orang keluarga Poyeng!
(yang lagi pegang kamera tentu saja ga keliatan)
semua masuk ke Ducky dengan riang gembira (dan tidur lagi)
nongkrong di parkiran andalan
mba Djam di belakang banner lama
sarapan bareng enak puass
poto-poto sebentar bareng owner soto mba Djam.


Ayo jalan-jalan dan makan-makan!

:D

Saturday, March 17, 2012

Kuliner Jogja : Lir

Tempat ini dikelola oleh kakak beradik Mila dan Mirla. Dengan dual nama, Breakfast Club kalau pagi, dan Lir kalau siang. Dia ada di jl Anggrek I/33 baciro Yogyakarta. Gang yang letaknya dekat dengan Geronimo FM.

Dikonsepkan sebagai tempat nongkrong dan juga untuk baca, tempat ini punya banyaak koleksi buku yang bisa kamu baca di tempat, dan juga sebuah minishop yang menjual barang-barang lucu. Ada juga satu ruang yang sering dipakai sebagai galeri pameran.

Makanannya bersifat ringan, dan pilihan minumannya cukup beragam dan difungsikan untuk menemanimu nongkrong sambil baca atau ngobrol dengan teman disana.

Dulu, menu yang suka kuorder adalah Fried Potato skin dan ratatouille (tidak bisa dipungkiri kenapa aku memesan ini adalah terpengaruh film animasi berjudul sama). Tapi sepertinya keduanya sudah tidak ada di buku menu sekarang, jadi coba saja pilih yang kamu suka dan ingin coba.

Tempat ini memiliki suasana dengan penerangan alami yang sangaaat baik. Segala posisi narsis dan selfiemu dijamin akan langsung jadi fotogenik dan gak perlu diedit!! Sampai sekarang, aku belum menemukan tempat makan yang lebih fotogenik dari tempat ini!




Selamat Makan!

@ajeng_poyeng


Thursday, September 8, 2011

Kuliner Jogja : nanamia pizzeria

*Nanamia tahun 2007

Nanamia yang dulu kudatangi ada di jl Moses Gatotkaca 13-16 Gejayan. Sisi belakang kios-kios handphone dan persewaan CD. dulu pertama datang, tempat ini cuma satu kios kecil yang cozy dengan cat orens dan penerangan dan dekorasi yang hangat, dan tempat nongkrong yang asyik dan pelayan yang ramah. sekarang tentu saja tetap sama... bedanya, sudah meluas jadi 2 kios. ;)

Banyak menu yang ditawarkan Nanamia untuk kamu coba. Tentunya salah satunya adalah pizza ala italia dengan tampilan yang tipis dan krispi (beda dengan pizza ala Amerika yang tebal) dengan pilihan toping yang beragam
Semua menu disini menurutku enak. Jadi kalau kamu ada banyak kesempatan untuk bisa main kesini, coba saja semua menunya. (ngebujukin apa coba ini?)

Nanamia masih menjadi salah satu pilihan jika kamu ingin mencoba pizza ala italia yang tentu saja berbeda dengan pizza ala amerika-nya PizaHut yang tebal, dengan tempat makan yang tak kalah cozy juga.
Sudah ada sejak bertahun lalu dan tetap ramai dan digemari hingga sekarang, membuktikan bahwa rasa tak perlu diragukan lagi.
Sekarang dia bahkan ada buka baru tepat di samping Kedai Kebun Forum (dekat prawirotaman) dengan tempat yang jauh lebih luas dan nyaman!


Happy Eating!

@ajeng_poyeng

Tuesday, August 23, 2011

Kuliner Jogja : Ayam Goreng Code

*duh payah nih ga ada foto makanannya.. maap yaa, soalnya kalo lagi kesini pasti lagi lapar dan ga inget lagi buat foto-fotoin makanan dulu :p *

Pertama kalinya kenal merek ini sebenarnya gara-gara liat orang makan via dusnya di depan mataku ketika aku sedang lapar. aroma dan sosok yang aduhay.. duh.. ngenes deh. Langsung saja habis itu aku bertekad akan 'balas dendam' pergi sendiri ke tempat jualnya.

Untungnya aku sudah pernah ngelewatin tempatnya pas nyari jalan alternatif di sekitar malioboro, jadi aku ngga perlu pake acara nyasar dulu untuk menuju ke TKP.
Ancer-ancernya adalah perempatan setelah taman Budaya Yogyakarta arah timur. ambil gang ke kiri setelah jembatan. Dia, kecil nyempil di pinggir kali code persis, bakalan susah buat yang bermobil buat parkir, tentu saja karena jalan aksesnya juga sama kecilnya ma ukuran warungnya.

Ayam akan langsung dipanaskan ketika kamu memesan. Ayamnya empuk dan rasanya manis (khas masakan jawa lah), ga ada menu sambal mentah, jadi mau ga mau mesti pakai sambal yang disediakan di meja. Ini adalah gorengan yang berminyak banyak, jadi pastikan kamu ngga bermasalah dengan hal ini sebelum mencoba mencicipinya.

Warung kecil ini selalu ramai!! kesorean dikit, tinggal potongan-potongan harga 9000 keatas yang terisa (padahal bikinnya banyak banget).
Untungnya sekarang mereka udah bikin semacam 'cabang' yang posisinya masih di jalan yang sama, tapi lebih dekat ke arah rusunami. Dan positifnya, kamu kemungkinan bakalan tetep bisa kebagian potongan paha bawah ayam Code meski kamu datang larut sore. Dan satu rekomendasi kalau kamu mampir ke warungnya yang kedua ini, coba deh ca kangkungnya, masakannya enak ^ ^


Selamat makan!

:D
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...