intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.

Friday, July 17, 2015

Pets : Ketika kucing pup di luar litterbox


Syok juga ketika 2 kali berturut-turut mendapati Trixy pup di sebelah litterboxnya. Waktu itu masih belum melakukan apapun karena masih berpikir kenapa dia melakukan itu. Lalu ketika kali ketiganya dia melakukannya di piring makannya, sudah dapat dipastikan, ini pasti bentuk protes terhadap sesuatu, dan harus ditindak dengan cepat. haha.

Waktu itu kita mikir, apakah litterboxnya kurang gede? apakah pasirnya minta diganti? Ternyata setelah cari info, ternyata memang keduanya!

Jadi, ketika kucingmu pup di luar litterboxnya, atau dia punya kecenderungan untuk memakai litterboxnya di bagian pinggiran kotak lalu lari tanpa menutupinya,
coba deh tanyakan pada dirimu sendiri :
  1. Apakah dia menemukan "kotak litter" baru yang lebih "aduhai" buat dia? Kalo ini yang terjadi dan kamu engga setuju, halangi aksesnya menuju tempat tersebut, atau buat tempat itu sangat tidak menyenangkan untuknya -seperti meletakkan tempat makan atau tempat tidurnya disana- (jangan lupa juga hilangkan jejak pup-nya). Trixy juga sepertinya mempunyai tempat seperti itu di spot sempit diantara tembok dan sumur rumah kami. Sekarang jalan ke spot itu sudah kututupi dengan papan dan pagar kawat. :p
  2. Apakah litteboxnya kurang dalam? minimum 3 inci dalamnya.
  3. Apakah litterbxnya kurang besar? Luas litterbox setidaknya harus 1.5x panjang kucingmu.
  4. Apakah litterboxnya sudah terlalu kotor dan bau? Kucingpun tidak suka harus menahan napas setiap harus ke toilet lho.. Meletakkan litterbox di tempat tertutup dan tidak rajin membersihkannya setiap hari dan mengganti pasirnya setiap seminggu sekali bisa membuat kucingmu ilfil juga ternyata.
  5. Apakah kucingmu lebih suka pasir yang lebih halus?
  6. Apakah kucingmu suka pasir yang tidak beraroma? Ya, karena bahkan akupun suka membeli pasir kucing yang beraroma bedak bayi atau lemon.. hahaha.
  7. Apakah posisi litterboxnya tidak dia sukai? Jika tempat makannya tepat di sebelahnya atau posisi litterboxnya di tempat yang terlalu lembab, coba pindahkan. Atau bereksperimen dimana posisi nyaman dia ingin litterboxnya diletakkan.
  8. Apakah kucingmu sudah terlalu tua? Coba litterbox yang tidak terlalu tinggi pintu masuknya.
  9. Apakah ada hal traumatis yang bikin dia malas memakai lokasi litterbox itu lagi? Suara berisik atau mengagetkan (misal suara mesin cuci di sebelahnya) bisa membuat kucingmu syok dan mengasosiasikan posisi litterboxnya dengan hal yang tidak menyenangkan, sehingga mau engga mau kamu terpaksa memindahkan posisi litterboxnya. Jadi lebih baik letakkan posisi "WC"nya di tempat yang tenang.
Jika rumahmu lebih dari satu lantai atau kucingmu lebih dari satu :
  1. Apakah kamu sudah menyediakan litterbox di setiap lantai (jika rumahmu bertingkat)?
  2. Apakah aksesnya ke litterbox terhalang kucingmu yang lain yang lebih 'senior'? "hei anak baru, kamu nggak boleh pup disini, pergi sana", jadi sediakan litterbox lebih dari satu dan variasikan posisinya.

Mungkin ada titik dimana kamu harus melatih lagi supaya kucingmu mau pup di tempat yang kamu tunjukkan. Jangan lupa memberinya reward jika kamu mendapatinya pup di tempat yang seharusnya dan awasi jika dia berkeliaran di tempat dia pernah melakukan pup "terlarang"nya.

Atau jika hal diatas bukan penyebabnya, bisa jadi kucingmu sedang sakit yang tidak terlihat secara fisik. Cek kondisi pup-nya apakah masih normal dan bawalah kucingmu ke dokter hewan langgananmu.


* * *
Pada akhirnya sekarang aku meletakkan litterboxnya di luar kandang langsung di bawah langit terbuka (yang mengakibatkan aku mau engga mau tidak pernah menguncinya di dalam kandangnya lagi ketika malam), dan mengganti kotaknya menjadi berukuran dua kali lebih besar dari sebelumnya. Juga membersihkan "isi"nya sehari sekali dan menambah pasirnya seminggu sekali. Untungnya tanpa harus sampai mengganti pasir penyerap lembab dan beraroma yang biasa kami beli, si Trixy sudah pup dengan baik dan normal lagi (baca : di litterbox dan menutupinya juga seperti normalnya kucing)
Mungkin di kedepannya ada satu titik aku harus mengganti pasirnya ke yang lebih halus, karena sekarang aku memakai pasir yang seperti bongkahan kerikil untuk kitten, tapi setidaknya untuk sekarang.. problem solved ^ ^


bahan bacaan = [1] [2] [3]

Big Hug!

ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Tuesday, July 7, 2015

Pets : Melatih kucing tidak mengeong ketika meminta makan

*ini kucing disuruh ga gerak bentar susah amat -.-;

Kalo kamu salah seorang penggemar kucing lokal alias domestik juga.. pasti sudah familiar dengan karakteristiknya yang cerewet. Aku saja dulu sampai heran ketika main pertama kali ke rumah teman yang memelihara kucing berbulu panjang, dan mendapati bunyi maksimal yang bisa kucing jenis ini hasilkan hanya "eeekk.. eeekk" pelan. Hanya karena sebelumnya aku hanya pernah bertemu kucing lokal, dan tahunya semua kucing pasti bisa mengeong keras dan cerewet.. tenyata tidak semua kucing begitu.. hahaha

Btw, jika kamu adalah owner dari kucing lokal, pastinya ingin dong supaya kucingmu ngga cerewet-cerewet amat, apalagi ketika minta makan. Selain annoying, juga karena berisik!

Untung saja ketika aku browsing tentang memelihara kitten kemarin, aku menemukan artikel [ini]. (artikel yang ditulis dr. Yin ini keren karena dilengkapi oleh video juga, sehingga kita bisa melihat contoh latihannya)

Intinya sebenarnya sama saja jika kita melatih anjing atau hewan lain = jangan memberi reward untuk kebiasaan yang buruk. Dan kita mengkategorikan meong yang terlalu sering dan keras adalah sebuah kebiasaan yang buruk.

Bersikaplah acuh dan menganggap kucingmu tak ada jika dia sedang melakukan kebiasaan yang tidak kamu setujui, tapi langsung beri reward, seperti elusan atau snack jika dia melakukan kebiasaan yang baik seperti duduk diam atau berbaring diam.

Dalam melatih untuk tidak mengeong, kamu bisa melakukannya sembari memberinya makan.

  1. Dengan posisimu yang memegang makanan, biarkan saja ketika dia mengeong. 
  2. Ketika dia mendadak diam, segera beri sesuap makanan.
  3. Lakukan hal ini terus menerus hingga kamu merasa kamu bisa menambah jeda waktu diamnya.
  4. Ketika latihan ini sudah bukan hal yang pertama kali untuknya, kamu bisa menambah jeda diamnya semakin lama sampai kamu memberinya sesuap makanan. 
  5. Lama kelamaan kamu akan semakin jarang mendengarnya mengeong lama, karena dia tahu yang dilakukannya tidak akan membuatnya mendapat apa yang diinginkannya. :)

Konsep ini juga bisa digunakan untuk mencari waktu yang tepat mengeluarkannya dari kandang. Awal-awal dulu, kucing lokalku, Trixy sangat berisik jika dikandang, ditambah dengan dramaqueen-nya yang berusaha menggapai-gapai keluar dan bahkan menekan-nekankan kepalanya ke sela jeruji kandang, seolah kandang itu seperti neraka saja, dan tentunya sambil mengeong tanpa henti.

Solusinya adalah :

  1. Tinggalkan dia dalam posisi itu sampai dia tenang atau diam, baru kamu buka pintunya (jika memang kamu sedang ingin mengeluarkannya), 
  2. Jangan buka pintunya ketika dia sedang mengeong dan merajuk. Supaya dia tahu bahwa merajuk tidak akan membuatnya dibukakan pintu kandang.
  3. Jangan pula berdiri dan duduk di dekatnya ketika menunggunya diam dari merajuk, karena itu bisa diasosiasikan oleh kucingmu sebagai perhatian dan dia tidak akan kunjung berhenti dari merajuk.

Pelatihan ini sudah mulai kupraktekkan ke Trixy, dan syukurlah jika dulu awal-awal dia tahan mengeong lama dan kencang di segala kesempatan. sekarang dia sudah lebih tenang dalam meminta makan, dan bisa tinggal di kandang dalam waktu yang lama tanpa berisik meskipun aku sering lewat depan kandangnya dalam posisi dia sedang bangun. (dia cuma memandangiku saja dengan mata sendunya itu -uhh, aku yang sering jadi engga kuat-). Kalau kelakuannya yang hiperaktif yang bikin sering ketendang-tendang sih aku maklumi karena dia masih kitten yang selalu butuh bergerak dan bermain.

Mengeong juga sudah jarang sekali dilakukan, karena aku selalu menahan piring makannya sejengkal diatas kepalanya (jika aku sedang malas main suap-suapan buat latihan diam) sampai dia lebih tenang.
Sekarang kalo minta makan, dia akan mendekatimu sambil terus "melihatmu penuh arti" sampai kamu mendadak mengerti kalau dia sedang minta makan. Dia hanya akan mengeong pelan dengan suara putus-putus seperti suara eongan kucing persia ketika aku sedang bikin makanan (yang kalo Trixy yang melakukan, kesannya seperti kucing genit karena aku tahu suara aslinya enggak begitu. Haha -jadi ingat ketika tangannya kejepit terus nangis-).

Tapi, pelatihan diam langsung deh buyar dan mulai dari awal ketika aku sangat terlambat memberinya makan (biasanya karena keluar rumah lama). Jika dia terlalu lapar, Trixy sama sekali tidak sabaran untuk keluar kandang, dan bahkan bisa melepas sendiri gerendel pintu kandangnya hanya karena kelaparan (pesulap banget). Jadi, jangan sampai terlambat memberi makan ya.. ^_^


Big Hug,

ajeng-sitoresmi.blogspot.com

Bacaan lain = 
[1], [2], [3], [4]


Monday, July 6, 2015

Book Review : Sehari Mahir Merajut Edisi Lengkap

Buku keempatku lahir!!

Bekerjasama kembali dengan Galangpress, kali ini aku dapat jatah halaman yang lumayan banget supaya buku ini bisa jadi buku guide yang mumpuni (beuh bahasanya). Meskipun proses pembuatan penuh batu kerikil, tak menghalangi terbitnya buku ini.

Kalau kamu masih ingat dengan buku Sehari Mahir Merajut terbitan tahun 2010 yang masih jadi hot sell sampai sekarang, buku ini adalah penggantinya dimana jika di buku lama hanya memuat petunjuk paling dasar dari belajar knitting, disini kamu akan menemukan segala petunjuk yang bisa kamu pakai meskipun kamu sudah knitter intermediate atau bahkan advance. Karena memang itulah tujuannya dibuat buku ini, sebagai pegangan kalau-kalau kamu sebagai knitter butuh mengintip sesuatu teknik..

Buku ini lahir full color dalam artpaper mulus dan dengan sampul buku yang mutunya lebih bagus dari sampul bukuku sebelumnya, tidak gampang lecek!

Dan dalam 2 minggu rilisnya di poyenghobby.com dan Poyeng workshop, buku ini sudah diadopsi ke tangan-tangan knitter tanpa perlu banyak promosi berlebihan. Every knitter will love it, even myself fall in love with it (njuk narsis dan lebay deh)



Sehari Mahir Merajut Edisi Lengkap : Tingkat Pemula Sampai Mahir
Penulis = Ajeng Galih Sitoresmi
Tebal = 104 Halaman + sampul
FULLCOLOR Artpaper 170x240mm
Penerbit = Great! Publisher
Percetakan Galangpress
ISBN 978-602-267-073-5

Dapatkan bukunya [DISINI]


Sunday, June 21, 2015

Pets : Memelihara anak kucing (kitten) di rumah

perkenalkan = Trixy
*warna mata biru ada pada setiap anak kucing,
setelah beranjak dewasa akan berubah menjadi warna mata aslinya
Setelah berkabung lama sejak kematian Beck dan enggan memelihara kucing lagi selama beberapa tahun, akhirnya kami baru saja adopsi kucing di rumah!! Kucing orphan lokal jawa hitam kecil berumur 2 bulan yang kami namai Trixy ini datang ke depan pintu rumah (secara harfiah) dan "memaksa" masuk ke dalam keluarga kecil kami.
Tampaknya dengan adanya kucing baru di rumah (apalagi dengan usia adopsi yang lebih kecil lagi dari Beck dulu) akan membuka kesempatan lebar untuk melanjutkan kembali tulisan bertema "pets" yang sempat berhenti lama setelah kematian Beck dulu.

Yang akan kita bicarakan kali ini adalah bagaimana memelihara anak kucing (kitten) baru di rumah.

Umur berapakah kitten-mu?

dibawah 8 minggu = kitten sebenarnya masih harus bersama induknya, kamu mungkin masih harus membantunya minum susu memakai botol setiap dua jam, dan membantunya pipis atau pup ke litter box. 

8-11 minggu = kitten sudah lebih kuat dan bisa kamu mulai ajarkan untuk makan makanan basah atau makanan kering yang dicampur air. Kitten sudah mulai sangat aktif berlarian dan berlompatan. Awasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika kamu berusaha mengadopsi kucing liar umur diatas 8 minggu, maka dia akan sangat sulit dijinakkan, jadi adopsilah jika umurnya dibawah 8 minggu (aku pernah mencoba menjinakkan kucing liar remaja, dan gagal total!)

2-4 bulan = kitten sangat aktif dan energinya sangat besar! dia juga butuh makanan lebih banyak 3-4 kali sehari.

4-6 bulan = kitten sudah mulai dewasa, pikirkan untuk mensterilnya sebelum tanda-tanda birahi dimulai. (juga karena mensteril kucing lebih baik, untuk tidak menambah lebih banyak jumlah kucing liar di jalan -karena setiap kucing berhak mendapatkan rumah yang hangat-)

Apa yang harus kamu lakukan terhadap kittenmu =

jangan takut untuk memperkenalkan berbagai macam suara meskipun yang bising sekalipun, pertemukan dengan lebih banyak orang, dan pertemukan juga dengan kucing lainnya, juga melatihnya melakukan beberapa hal (yap, kucing bisa dilatih sama seperti anjing) agar nanti setelah dewasa, kittenmu akan menjadi kucing yang lebih baik dan sehat.

Apa yang harus kamu lakukan sebagai kitten parent =
  1. Siapkan sangkar yang nyaman dan hangat (aku memasukkan kotak sepatu dengan handuk untuk alas sebagai tempat tidurnya, dan memasukkan litterbox di dalam sangkar, dan menutupi sangkar waktu malam karena aku meletakkan kandang di luar rumah)
  2. JANGAN memberi susu sapi karena bisa membuat mencret, beli susu kitten yang bisa mudah didapat di pet shop. Jika kepepet (karena belum punya), beri air hangat.
  3. untuk makanan berikan makanan basah, tapi juga segera perkenalkan dengan makanan kering begitu menurutmu sudah bisa. (beli yang untuk kitten yah, karena kandungannya beda)
  4. antarkan ke litterbox setelah makan dan/atau minum. 
  5. elus sering-sering di semua bagian tubuh (supaya dia biasa dipegang dibagian manapun)
  6. biasakan membersihkannya secara berkala (untuk kitten yang belum bisa mandi air, gunakan handuk lembab lakukan searah rambut, lalu berikan bedak bayi)
  7. berikan mainan (mereka suka bulu-bulu dan yang berbunyi kerincing)
  8. biarkan dia mengeksplorasi berbagai jenis permukaan (karpet, lantai, tanah, dll)
  9. berikan sesuatu untuk dieksplore (seperti kardus, kertas, dll)
  10. perkenalkan ke berbagai suara (aku tinggal di dekat masjid, jadi Trixy sudah biasa dengan suara adzan, petasan, mobil, musik, TV, dan kita yang suka teriak-teriak, :D )
  11. biarkan teman-temanmu datang dan bermain dengan kittenmu
  12. berikan sesuatu untuk tempatnya menggaruk kuku (ini juga PR buatku karena aku belum bikin, dan dia lalu menggaruki sandalku T.T)
  13. jangan biasakan menggaruk atau menggigitmu (jika kakimu digigit, diamkan kakimu jangan bergerak lalu alihkan kittenmu ke mainannya supaya dia tidak menganggap kakimu itu mainan)
  14. ajak ketemu kucing lain (misal ketika ke vet)
  15. ajak jalan-jalan naik kendaraan dan biasakan dengan carrier-nya
  16. jika dia 'nakal', jangan dihukum (seperti diciprati air atau ditiup, atau diteriaki) tapi cukup dicueki saja.
  17. ajarkan trik (seperti tos, tidak mengeong untuk minta makan, makan sambil duduk, dll)
  18. sabar, sabar, dan sabar. (jangan lalu menyerah lalu membuang kittenmu di pinggir jalan yah. Lebih baik tidak usah adopsi dari awal)
Bagi kitten, ibu adalah segalanya, dan sebagai pengganti induk, kamu harus menirukan bagaimana induk kitten selalu memperlakukan anaknya dengan penuh kasih sayang. Elus kitten sering-sering, dari arah depan ke belakang, dan elus bagian muka dengan detil supaya kitten tahu siapa kamu (kamu bisa melakukannya sembari membersihkannya juga). 

Jika kitten berbuat salah jangan diteriaki, cukup diangkat di bagian tengkuk seperti induk kucing dan letakkan di tempat yang kamu inginkan lalu elus dia. (catatan : jangan lakukan untuk kitten usia diatas 10 minggu, karena mereka bisa menganggap ini sebagai hinaan karena 'diperlakukan seperti bayi')

Biasakan kittenmu di dalam kandang atau jika dia tidak boleh masuk ke ruangan tertentu, dan JANGAN menyerah jika dia mengeong-ngeong tanpa henti minta dibukakan pintu. Karena ini termasuk bad behaviour jadi jangan diberi reward (seperti membukakan pintu), jika kamu menyerah dengan eongannya, maka dia akan menganggap jika mengeong berarti mendapatkan apa yang dia mau. Be strong!

Yang harus kamu lakukan setelah mengadopsi kitten =

PENTING! janjian ke vet dalam seminggu setelah kamu mengadopsi kitten, untuk periksa kesehatan dan segera mengobati jika ada masalah (misal cacingan atau kutuan), juga untuk memperkenalkan vet kepada kittenmu. Tanyakan juga kapan dia bisa kamu ajak lagi ke vet untuk pemeriksaan berkala atau untuk vaksinasi. 

referensi = petfinder, jacksongalaxy




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...