Waktu itu kita mikir, apakah litterboxnya kurang gede? apakah pasirnya minta diganti? Ternyata setelah cari info, ternyata memang keduanya!
Jadi, ketika kucingmu pup di luar litterboxnya, atau dia punya kecenderungan untuk memakai litterboxnya di bagian pinggiran kotak lalu lari tanpa menutupinya,
coba deh tanyakan pada dirimu sendiri :
coba deh tanyakan pada dirimu sendiri :
- Apakah dia menemukan "kotak litter" baru yang lebih "aduhai" buat dia? Kalo ini yang terjadi dan kamu engga setuju, halangi aksesnya menuju tempat tersebut, atau buat tempat itu sangat tidak menyenangkan untuknya -seperti meletakkan tempat makan atau tempat tidurnya disana- (jangan lupa juga hilangkan jejak pup-nya). Trixy juga sepertinya mempunyai tempat seperti itu di spot sempit diantara tembok dan sumur rumah kami. Sekarang jalan ke spot itu sudah kututupi dengan papan dan pagar kawat. :p
- Apakah litteboxnya kurang dalam? minimum 3 inci dalamnya.
- Apakah litterbxnya kurang besar? Luas litterbox setidaknya harus 1.5x panjang kucingmu.
- Apakah litterboxnya sudah terlalu kotor dan bau? Kucingpun tidak suka harus menahan napas setiap harus ke toilet lho.. Meletakkan litterbox di tempat tertutup dan tidak rajin membersihkannya setiap hari dan mengganti pasirnya setiap seminggu sekali bisa membuat kucingmu ilfil juga ternyata.
- Apakah kucingmu lebih suka pasir yang lebih halus?
- Apakah kucingmu suka pasir yang tidak beraroma? Ya, karena bahkan akupun suka membeli pasir kucing yang beraroma bedak bayi atau lemon.. hahaha.
- Apakah posisi litterboxnya tidak dia sukai? Jika tempat makannya tepat di sebelahnya atau posisi litterboxnya di tempat yang terlalu lembab, coba pindahkan. Atau bereksperimen dimana posisi nyaman dia ingin litterboxnya diletakkan.
- Apakah kucingmu sudah terlalu tua? Coba litterbox yang tidak terlalu tinggi pintu masuknya.
- Apakah ada hal traumatis yang bikin dia malas memakai lokasi litterbox itu lagi? Suara berisik atau mengagetkan (misal suara mesin cuci di sebelahnya) bisa membuat kucingmu syok dan mengasosiasikan posisi litterboxnya dengan hal yang tidak menyenangkan, sehingga mau engga mau kamu terpaksa memindahkan posisi litterboxnya. Jadi lebih baik letakkan posisi "WC"nya di tempat yang tenang.
Jika rumahmu lebih dari satu lantai atau kucingmu lebih dari satu :
- Apakah kamu sudah menyediakan litterbox di setiap lantai (jika rumahmu bertingkat)?
- Apakah aksesnya ke litterbox terhalang kucingmu yang lain yang lebih 'senior'? "hei anak baru, kamu nggak boleh pup disini, pergi sana", jadi sediakan litterbox lebih dari satu dan variasikan posisinya.
Mungkin ada titik dimana kamu harus melatih lagi supaya kucingmu mau pup di tempat yang kamu tunjukkan. Jangan lupa memberinya reward jika kamu mendapatinya pup di tempat yang seharusnya dan awasi jika dia berkeliaran di tempat dia pernah melakukan pup "terlarang"nya.
Atau jika hal diatas bukan penyebabnya, bisa jadi kucingmu sedang sakit yang tidak terlihat secara fisik. Cek kondisi pup-nya apakah masih normal dan bawalah kucingmu ke dokter hewan langgananmu.
* * *
Pada akhirnya sekarang aku meletakkan litterboxnya di luar kandang langsung di bawah langit terbuka (yang mengakibatkan aku mau engga mau tidak pernah menguncinya di dalam kandangnya lagi ketika malam), dan mengganti kotaknya menjadi berukuran dua kali lebih besar dari sebelumnya. Juga membersihkan "isi"nya sehari sekali dan menambah pasirnya seminggu sekali. Untungnya tanpa harus sampai mengganti pasir penyerap lembab dan beraroma yang biasa kami beli, si Trixy sudah pup dengan baik dan normal lagi (baca : di litterbox dan menutupinya juga seperti normalnya kucing)
Mungkin di kedepannya ada satu titik aku harus mengganti pasirnya ke yang lebih halus, karena sekarang aku memakai pasir yang seperti bongkahan kerikil untuk kitten, tapi setidaknya untuk sekarang.. problem solved ^ ^
Big Hug!
ajeng-sitoresmi.blogspot.com
No comments:
Post a Comment