intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.

Monday, February 4, 2013

Nonton Film Musikal di Bioskop Indonesia kota Jogja

Tgl 1 Februari 2013 malam, secara impulsif kami pergi ke Empire XXI untuk nonton. Membeli tiket Les Miserables di pemutaran terakhir, ekspektasiku adalah aku akan bisa menonton dengan tenang diantara orang-orang dewasa. But what i'v got?

Yeah, aku memang menonton bareng dengan orang dewasa semua. Beberapa malah bule dan mahasiswa non Indonesia. Tapi aku ternyata salah besar berharap bisa menonton tanpa gangguan.
Aku memang sedari awal niat nonton Les Miserables malam itu. Selain karena trailer musikalnya kadang ditayangkan di Fox Movies Premium, juga karena Anne Hatteway yang berhasil menggondol piala Golden Globe gara2 perannya di film drama/musikal ini.

Dan... Aku baru sadar, bahwa bioskop ternyata sungguhan jadi tempat "mojok" sekaligus pdkt pasangan muda-mudi (atau om-om dan mbak-mbak?). Yup, memang sering kami menemui pasangan yang suka duduk di pinggir jembatan jalan raya. Tapi tampaknya mereka yang lebih berduit memilih bioskop. Sama2 berefek dingin dan privat. (dengan catatan aku yang terpaksa jadi saksi di sebelah mereka ga dihitung)
Ada yang memutuskan memilih ngobrol bisik2 dr awal film sambil saling melontarkan pertanyaan dan jawaban yang bikin ketahuan bahwa mereka nonton bukan untuk nonton tapi cuma cari tempat pacaran (yah, bukannya nguping. Kepaksa denger saja karena aku duduk di sebelah). Ada beberapa yang walk out di tengah film. Dan ada yang di setengah terakhir film memutuskan lebih asyik surfing di smartphone mereka.

Aku sama sekali ga nyangka, kalo ternyata separuh dari mereka yang nonton Les Miserables yang dimulai jam 9 malam ini ga ngerti kalo mereka bakal nonton film musikal!!!

Sangat menyebalkan ketika ada yang "sok" entah biar terlihat keren di sebelah temen/pasangannya, ketawa dan malah komentar cukup kencang : "ya ampun.. nyanyi lagi??". *gubrak
Setidaknya riset dululah dengan film yang mau ditonton? Jadi ga bakalan keliatan bodohnya di tengah film. Atau ga berekspektasi yang salah. Atau merasa membuang uang percuma. Jangan asal main tonton karena Hugh Jackman aja. (kayak aku dulu dah menduga sebelum duduk di kursi itu bahwa film Snow White and the Hunts Man itu bakal mungkin mengecewakan. Dan aku mengambil resiko dengan sadar.)
Thank God, setidaknya masih ada sebagian yang lain yang benar-benar datang untuk nonton, tahu kalo ini film musikal, dan beremosi di saat-saat yang tepat. Dan yang paling penting memutuskan bahwa keberadaan sebagian yang kubahas di awal tadi tidak akan bisa mengganggu keasyikan mereka nonton.

Yah memang ini bukan kali pertama aku nonton bareng orang2 (yang tidak seperti aku), ga menganggap nonton film di bioskop adalah sebuah ritual sakral. Hanya saja, entah kenapa aku malam ini tidak emosi karena terganggu nonton, tapi justru merasa jadi lebih tertarik untuk membicarakan mereka sejenak..
Dasar, pasar film Indonesia... ck ck.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...