intelectual property.

you are welcome to look, read, study, and learn. you are welcome to link/share it. you are welcome to quote or rewrite some of my post, but please don't forget to mention me/link my site.
but you are not allowed and please don't take any of the picture (with or without watermark) from this site without my permission.

Thursday, December 24, 2009

Let’s Go to the Movie : Avatar (2009)

Howdy friends,
Back to our movie review!!
R u waiting for James Cameron!? It’s your time to go to the theatre!! Avatar by James Cameron is here!!
Sebenarnya sudah 2 hari yang lalu aku nonton Avatar, dan setelah ngobrol sebentar dan lihat review-review lain di internet, aku siap untuk menulis reviewku sendiri sekarang.

Avatar (2009)
directed by : James cameron
20th Century Fox.


Plot.
     Film ini bercerita tentang sekelompok manusia (militer based) yang pergi ke Pandora. Sebuah satelit seukuran bumi yg mengelilingi sebuah planet di gugusan Alpha Centauri A. Mereka kesana bertujuan hanya satu, menambang sebuah mineral yang berharga sangat-sangat mahal di bumi. Sedangkan sekelompok ilmuan yang datang bersama mereka, datang untuk mempelajari kehidupan penghuni lokal Pandora yang disebut dengan Na’vi. Mereka menciptakan avatar, persilangan DNA manusia dan DNA navi, yang mereka gunakan sebagai media untuk berakulturasi.
     Adalah Jake Sully, seorang ex marine yg cacat karena perang, datang kesana menggantikan saudara kembarnya, ilmuan Pandora yang sudah mati, menaiki avatar sang saudara kembar dan melanjutkan research yang tertunda. Iming-iming yang membuatnya mau berangkat hanya satu : operasi untuk kesembuhan kaki lumpuhnya.
     Maka bersama avatar Grace dan avatar Norm, mereka masuk ke wilayah Pandora di luar pertambangan. Namun hari pertama untuk Jake yang datang tanpa tahu apa-apa sungguh sial. Dia bertemu dengan makhluk darat palin ganas di Pandora, yang membuatnya terpisah dari yang lainnya dan harus survive di hutan. Saat itulah dia bertemu Neytiri, seorang gadis Na’vi yang kebetulan juga adalah putri kepala suku.
     Dari sini semua bisa menebak, bahwa avatar Jake mulai tinggal dan berusaha masuk ke kehidupan Na’vi. Menjadi jatuh cinta dengan Naytiri, dan akhirnya berada di persimpangan ketika dia harus memilih pihak Na’vi yang semula adalah orang asing yang sedang berusaha diusir oleh pihak militer demi tambangnya, atau manusia yang merupakan dirinya yang sesungguhnya.
Review.
     Oke, kita semua tahu dari segi cerita, film ini mudah ditebak.
     Tapi sungguh tak jadi soal, visual yang kita lihat di film ini sangat-sangat indah.
Aku tersenyum terus-terusan selama di dalam bioskop melihat visualisasi yang tak terkira ini. Berawal dari makhluk Na’vi itu sendiri, mungkin hanya mengingatkan kita pada kucing biru biasa.
     Tapi begitu melihat lingkungannyan, tanaman-tanamannya, hewan-hewannya…. Sungguh too good to be true!

Imagination.
     Bagiku pribadi, apa yang kulihat dari nature-nya sedikit banyak mengingatkanku pada lukisan-lukisan senirupa klasik impresionisme. Penggambaran dengan pemakaian warna primer yang “menyala”, dan bentuk-bentuk yang absurd. Bahkan aku merasa melihat reinkarnasi lukisan bunga matahari gaya Van Gogh pada adegan avatar Jake dan Naytiri berenang di sungai. Ditambah kenyataan bahwa setiap makhluk di Pandora mengandung fosfor (bahkan di Na’vi juga), sehingga pemandangan malam Pandora sama tak terkalahkannya dengan siangnya. XD
     Dari segi manusianya sendiripun juga menyenangkan untuk dilihat, ketika teknologi semakin maju dalam rasio yang bisa diramalkan dan wajar.
     Dari segi lain, yaitu cerita yang ada di Avatar sendiri, secara umum akan mengingatkan pada Dance with the Wolves, dimana seorang militer-based masuk ke native, dan menjadi berbalik pihak.
Sedangkan secara parsial, dalam maksud adalah cerita fiksi fantasy James Cameron sendiri, bakal mengingatkan kita pada beberapa buku fiksi-fantasy yang pastilah pernah kita baca.
     Kudanya yang indah, perpaduan Unicorn dan kuda perang Lord of the Rings, sifat tunggangan udara Na’vi yang hanya memilih satu penunggang mengingatkanmu pada Eragon, bahkan gunung2 mengambangnya yang bakal mengingatkanmu pada negeri khayangannya Kera Sakti!! *hahaha.
     Dan entah kenapa sekelebat aku teringat the Matrix ketika nonton film ini.
     Dan dari obrolan pasca nonton bareng suamiku, nama pohon keramat Eywa, mengingatkannya pada tuhan para Yahudi, Yahwe, yang pada kemudian membuatnya berpikir bahwa ini adalah film yang menceritakan kisah hidup Yahudi sendiri (sudut pandang Na’vi) dimana dia terusir dari negerinya dan kemudian mengumpulkan sesama dan bersatu merebut lagi negerinya. Tapi entahlah juga? Karena dia juga berpikir sudut manusia yang datang menjajah itupun adalah perlambang Yahudi juga. :\

execution.
     Cerita dan imajinasi sudah dibahas, sekarang dari sudut eksekusinya sendiri : luaarrr biasaaaa!!!
     Ide cerita ini sebenarnya sudah ditulis james Cameron sejak tahun 1994, dan sudah berencana difilmkan setelah dia meluncurkan Titanic tahun 1996. Namun pada 1997 dia memutuskan menunggu, karena teknologi yang sudah ada belum mampu menampung apa yang dia inginkan. Lalu pada 2006, dia memperbaiki script avatar dan akhirnya memulai pembuatan setelah melihat apa yang teknologi bisa lakukan via karakter Gollum, King Kong, dan Davy Jones.
     Syutingnya sungguh menarik, karena teknologi yang dia gunakan memungkinkannya untuk menyutradarai langsung gerakan virtual aktornya langsung di “tempat” syutingnya seperti pada syuting manusia biasa. Belum lagi kehalusan pada semua gerakan yang ada, bahkan pada ekspresi wajah. Hingga semua tampak senyata dunia kita. (apakah kau ingat film Beowulf dan Final Fantasy yang masih sangat “animasi”?)
     Musik masih dipegang oleh James Horner seperti di Aliens dan Titanic.

Marketing.
     Ini adalah film tentang kehebatan visual effect. Dan karenanya budget untuk produksi film ini sungguh besar. Tapi apalah film bagus tanpa marketing yang bagus? Budget untuk marketing film inipun juga besar.
Selain penyebaran trailer dan distribusi film di seluruh dunia, Avatar juga menerbitkan buku : Avatar: A Confidential Report on the Biological and Social History of Pandora yang merupakan field Guide ke Pandora, James Cameron's Avatar: The Reusable Scrapbook untuk anak-anak, dan The Art of Avatar: James Cameron's Epic Adventure yang merupakan detil produksi Avatar sendiri yang juga ditulis pembukaannya oleh Peter Jackson, dan ditulis isi permulaannya oleh John Landau Video game yang diterbitkan untuk semua game console terbaru dan PC, ditambah lagi action figures bekerja sama dengan McDonald’s Happy Meals.
     Dan sudah pasti, Avatar akan menjadi salah satu nominasi di Academy Awards. 

Kesimpulan pendeknya : secara umum film ini bagus!! Ga rugi untuk ditonton! Jadi, tunggu apa lagi?? Pergilah ke twentiwan terdekat, karena nonton film ini jauh-jauh lebih asyik di layar lebar, dibanding di Hometheatre atau di VCD-nya. Apalagi kalau kebetulan bioskopmu itu memutar Avatar secara 3D!!



Dan beberapa sumber lain.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...